ERIC CLAPTON
"Salah satu pengembang musik blues dunia" Nama Asli : Eric Patrick Clapton
Tempat/Tgl Lahir : The Green Ripley, Inggris, 30 Maret 1945
Website : http://www.ericclapton.com
Gaya Permainan : Blues
Group Band terdahulu : Yardbirds, John Mayall’s Bluesbreakers, Cream, Blind Faith
Pengaruh musikal : Albert King, B. B. King, Muddy Waters
Gitar : Fender Stratocaster Eric Clapton Signature, Martin 000-28EC Eric
Clapton Signature Acoustic Guitar
Efek : DigiTech Eric Clapton Crossroads Pedal
Ampli : Soldano SLO100 Super Lead Overdrive Head, Marshall 1962 Bluesbreaker
Combo, Fender Twin Amp 100 Watt All-Tube Amp
Eric Clapton adalah salah satu gitaris yang paling berpengaruh bagi perkembangan dunia gitar rock di dunia selain Jimi
Hendrix. Permainannya banyak menjadi referensi gitaris-gitaris penerusnya seperti Richie
Sambora, Eric Johnson, Slash, dan masih banyak lagi.
Masa kecil Clapton banyak dihabiskan bersama kakek dan neneknya. Ibunya, Patricia menitipkan Clapton pada kedua
orangtuanya karena suaminya, Edward Fryer meninggal. Eric kecil mulai tertarik bermain gitar
setelah menonton Jerry Lee Lewis di televisi saat berusia 13 tahun. Semenjak saat itu ia
terus giat berlatih gitar.
Sekolah desain yang ditekuninya, akhirnya terbengklai karena waktunya lebih banyak
dihabiskan untuk bermain gitar.
Kemudian ia tergabung dalam band pertamanya, Roosters. Lalu ia tergabung dengan grup Yardbirds dimana terdapat pula
gitaris-gitaris handal yaitu Jimmy Page dan Jeff Beck. Bergabungnya Clapton semakin menambah
warna bagi grup tersebut. Trio gitaris ini langsung menjadi pembicaraan orang-orang. Namun
pada tahun 1965, Clapton memutuskan keluar dari Yardbirds karena perbedaan visi. Ia pun
selanjurnya tergabung dalam band John Mayyal’s Bluesbreaker. Kali ini ia bergabung dengan
Peter Green, dan Mick Taylor.
Selanjutnya ia membentuk Blind Faith di tahun 1969. Di band ini Eric meraih popularitas yang cukup besar pada eranya.
Setahun kemudian ia tergabung dalam Delaney and Bonnie & Friends. Di grup ini Eric mulai
mengasah skill vocalnya. Pada 1971 Eric tidak lagi melanjutkan karir musiknya dengan
Delaney and Bonnie & Friends.
Akhirnya Eric mulai bersolo karir. Album-album yang dilempar ke pasaran selama karirnya antara lain : Rainbow Concert
(1973), 461 Ocean Boulevard (1974), No Reason To Cry (1976), Slowhand (1977), Crossroad
(1988), MTV Unplugged, dan masih banyak lagi album solo lainnya. Bersama master blues
B. B. King juga ia pernah mengeluarkan album kolaborasi Riding With The King (2001).
Dari awal karir, ia menggunakan gitar Fender Stratocaster sebagai senjata utamanya. Ia juga sempat berpindah ke Gibson
namun hanya sementara dan ia kembali ke Stratocaster. Bahkan dalam sebuah lelang, Fender
Stratocaster miliknya terjual seharga US$ 415.000,-. Sebuah harga yang sangat fantastis,
namun cukup layak untuk seorang Eric Clapton. Kini bahkan ia dikontrak oleh Fender
sebagai salah satu artis penggunanya dan juga dibuatkan Stratocaster signaturenya.
Meski pada masa-masa pertama ia terkenal sebagai seorang blueser, namun pada era tahun 90an tampaknya ia mulai banyak
mengadaptasi musik pop ke dalam karya-karyanya. Namun nuansa blues tetap bisa kita dapatkan.
Lagu-lagu hits darinya antara lain Layla, Running On Faith, My Father Eyes, Bad Love, Tears
In Heaven, Wonderful Tonight, Change The World, Motherless Child, dll.
Sepanjang karirnya, Eric telah banyak menghasilkan lagu-lagu yang terkenal, namun dari sekian banyak lagu Eric Clapton,
yang paling sering terdengar di radio-radio Indonesia mungkin lagu Tears In
Heaven. Lagu itu dibuat untuk mengenang anaknya yang bernama Conor yang jatuh dari lantai
49 apartemennya. Hebatnya lagi, ternyata lagu itu mendapat penghargaan Grammy Awards untuk
kategori Best Male Pop Vocal Performance di tahun 1992. Saat itu ia juga menyabet 4
penghargaan lainnya. Secara keseluruhan, Eric telah 17 kali meraih penghargaan Grammy.
Sangat jarang gitaris yang berhasil meraih prestasi seperti Eric Clapton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar